Sate Klathak adalah salah satu makanan yang menjadi ikon utama Daerah Istimewa Yogyakarta. Nama “Sate
Klathak” didapat dari istilah bahasa Jawa hangudek. Istilah hangudek memiliki arti “proses mengaduk”. Ini
bermula dari sejarah Sate Klathak yang lahir bersamaan dengan dibangunnya Kerajaan Mataram Islam pada tahun
1500-an.
Sebagai makanan khas Yogyakarta, Sate Klathak merupakan salah satu olahan yang banyak dipilih untuk dijadikan
oleh-oleh. Seiring dengan perkembangan zaman, pengemasan Sate Klathak juga semakin beragam. Ada yang dikemas
dengan besek, daun pisang, kardus, dan kendil. Karena Sate Klathak adalah masakan basah dan cepat basi, Sate
Klathak juga dikemas dalam kemasan kaleng.